Rabu, 28 Juli 2010

Berumah di Tepi Sungai

Sutan Iwan Soekri Munaf

Berumah di Tepi Sungai


Dari dalam dinding kaca rumah di tepi sungai
menghampar rona potret rumah-rumah kumuh milik pekerja yang banting tulang sehari semalam untuk
menundukkan kehidupan ibukota Dari beningnya cermin ini Aku berkaca pada angan-angan yang bermain pada riak
air tengah hari ditemani alunan musik 'compact disc' Aku merasakan tinggal dalam kerangkeng!
Aku rindu kembali ke ladang masa lalu
yang berderap setiap waktu untuk berpacu
Di sini, di rumah kaca di tepi sungai
tidak ada angin cuma belaian 'air conditioner' bercampur asap rokok dan berhitung cermat untuk melangkahi
pertarungan demi pertarungan sambil berharap mengibarkan bendera kemenangan
Sungguh, dari balik kaca di rumah tepi sungai
dari kamar yang terletak di lantai 20 ini tidak pernah bertanya lagi langkah esok pagi selain siap bertempur dengan
rancangan sesuai aturan
Dari rumah kaca di tepi sungai
sepi memanggil-manggil ...
Jakarta, 1994

Tidak ada komentar:

Posting Komentar