Sutan Iwan Soekri Munaf
Waktu Pun Terpaku
Waktu pun terpaku di dalam cermin
dan senyum tipismu mematahkan malam. Dingin
merengkuh setiap detik bersamu: Genggaman jemari
dan hangat tubuhmu memancarkan getar energi!
Suara menjadi musik mengiring sepi menjadi lagu
mengantar kembali kata-kata yang menyendat kalbu.
Namun cermin itu enggan berbagi
kendati waktu menggeliat dari paku penuh darah
dan tiba-tiba mampir aroma yang tak asing bagiku
rambutmu yang harum saat kucium.
Dan kita ingin buktikan siapa paling setia ini kali
tak ada lagi kata menadah memecah cermin penuh amarah
dan rindu menjadi puncak segala genggaman paku memaku waktu
dan kata perlahan menari dalam cermin: Perjalanan ini sudah lima tahun!
Kita menangkap tanda-tanda
yang singgah bersama waktu.
Dan perlahan aku menepi
menjauhi cermin, membiarkan kata: Pergi!
Dan malam pun kita berbagi
mungkin masih ada hati tersisa
Mei 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar