Sutan Iwan Soekri Munaf
IngatMu
malam itu
Aku ingin menyibak waktu saat melintas senyum dalam foto itu. Kertas perak
bromida pun menyimpan kalimat yang begitu singkat dalam sehelai surat. Dan
suaramu masih terdengar setiap kembali ke ranjang. Jika terbangun di tubir
dinihari, namamu kusebut-sebut. Kalimat pun melempar kata-kata melayang:
Terbang. Kembali senyum itu menyapa mata. Tidak ada lagi jarak yang menjebak.
Engkau masih diam saat melintas kehendak. Bukan sekadar warna atau hitam-putih
dalam pandang sepi. Antara kantuk dan tidur: Aku melompat ke dalam foto itu.
Tidak. Engkau sedikit pun tidak merentak. Kalimat semakin jauh menabrak mimpi:
Di dalam hati. Aku rasakan: Kita menghabiskan waktu!
Aku hilang kata.
Engkau pun diam saja.
Jakarta 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar