Sutan Iwan Soekri Munaf
Pertemuan Siang Hari
Mentari. Kata membakar hari
dan mata kita bertemu dalam percakapan sangsi
seperti hembusan angin di antara garangnya kalimat
pada setiap pertemuan. Semua selalu menghambat
perjalanan. Tidak ada lagi canda di meja, selain mangkuk teh dingin
yang telah menghanguskan huruf-huruf dari mulut. Sungguh!
Waktu pun tak berarti. Kita hanya ingin
menatap bayang-bayang. Tak pernah lagi dengan sepenuh
hati menyampaikan pesan.
Tanah rengkah adalah kata yang terbakar
setelah seribu rindu hangus dalam timbunan
dan kalimat semakin tak berarti. Semakin liar
percakapan tengah hari.
Ingin saja awan menggantung di antara mentari
dan sebaris gerimis kata keluar memadamkan peri
dan kita duduk saling berbagi
Barangkali ini hanya mimpi!
Palembang 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar