Dari Gedung BIP, Jalan Gatot Subroto
Hujan jatuh dari balik dinding kaca lantai empat, berbaris rapat ke jalan raya
Sedang jalan masih macet. Tak ada suara pada kelam mewarnai seberang luar
dan waktu memanggil-manggil: Perjalanan hanya sekejap, berapa besar kau bayar?
Lamat-lamat. Aku membaca sepi di ruang kata: Berapa makna yang harus kuduga?
Sebaris lagi
Selokan pun meluap
Bis kota yang padat dan penumpang yang kuyup, tampak beberapa kali lewat
Aku masih duduk di hadapan meja berikut setumpuk kertas. AC masih menyala
tapi senja sudah jatuh ke pangkuan malam. Dan waktu selalu berkata:
Aku tiba dari
dan berangkat ke
Tanpa hasrat
Aku masih suka duduk di sini sambil memanggil-manggil waktu
Dering telpon itu membangunkan: Hallo, di sini waktu menunggu
Nopember 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar