Bidadariku, Tidurlah
Catatan untuk Ina
Suaramu senantiasa datang. Menjenguk malam-malamku. Tangga waktu tiba-tiba hilang. Kita melompat jauh ke dalam kolam bisu. Di sini – terkadang – kata menjebak rindu. Aku ingin kembali duduk bersama dan engkau menyulam cerita pada kanvas hitam. Dan mengalir lagi rasa yang sudah lama hilang.
Bidadariku, tidurlah. Aku akan memetik mimpi dari pohon waktu. Sebelum mentari bangkit, pulaslah di ranjang beku. Lepaskan segala gundah. Kita akan mengunyah mimpi tanpa menafsir arti. Dan kembali aku merasa sepi. Di sini.
Ragunan 22 Peb 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar