Sajak Ramadhan
Hampir waktu. Mampirlah dulu
Dahaga bukan hanya kata-kata
dan rindu padaMu makin menggebu
seperti setiap detik menjadi bara
untuk merapat
dengan seluruh hayat
Di sini tak ada cermin sejarah
dan segala noda ingin segera pupus sudah!
Aku ingin kembali padaMu
merapat dalam pelukMu
menapaki berahi nurani
setelah sekian ribu hari terbuang tak berarti
Ya. Dalam lapar kata-kata
waktu telah membakar rindu
padaMu
menjadi jelaga!
Dan mentari melangkah ke senja hari
Cahaya mata menantang waktu: Sedikit lagi
aku bisa penuhi
sisa waktu. Ya, aku kembali!
Bisakah?
Prabumulih, September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar