Rabu, 28 Juli 2010

ML

ML

catatan lepas
Berita itu bukan sekadar. Kata pun memetik malam yang
tumbuh. Seribu getar
mengayun pohon waktu. Bunga kenangan pun luruh.
Barangkali sehelai rambut yang
pernah kusimpan, masih berkisah tentang rindu.
Begitulah debar.
Dan sekilat bola mata mengantarkan kalimat. Aku ingin
kembali ke malam minggu
dulu. Berjalan berdua. Membaca bulan. Suaramu
mendendangkan bintang. Barangkali
hasrat tak pernah lewat. Dan engkau berdiri di depan
pintu. Sepi pun terbuka.
Langkah terbagi ke dalam jiwa. Malam ini aku bosan
dengan segala impian. Tapi
engkau masih bimbang.
Kata itu bukan sekadar. Waktu pun patah. Aku berlari
membuang mimpi. Engkau
tersimpan di dalam tahun. Setiap ragu pun berputar.
Dan kalimat itu lelah
melangkah. Tak ada lagi bola matamu mengantar sepi.
Aku semakin memahami. Kata dan kalimat tersimpan jauh
di dalam waktu. Di dalam
rindu kembali mimpi. Di dalam sepi aku menatapmu.
Jakarta 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar