Di Utara Pasar
bersama SS
1.
Aku kembali ke tanahmu, Bali.
Embun belum lagi turun.
Perempuan bergegas dalam temaram menenteng hari di pundak. Para lelaki jauh di tengah kerumun
sepanjang malam. Sepanjang malam
bersinar di Utara Pasar
Kumbasari! Kumbasari!
2.
Aku mendekap perempuanmu, Bali
dan setiap detik terbakar
di antara Kuta dan Legian
Mata bertatap silang
di panggung legong
Ya, tak ada kecak.
Tak ada lagi banjar-banjar
Setelah malam menyambut pagi
3.
Ya, pagi yang datang
mengantarkan perempuan penikam malam ke ranjang waktu. Mentari melangkahi rindu
dan menitipkan kata di balik mimpi.
Mengeja hari-hari
Di sini lelaki mengajuk sendiri
di antara embun yang mulai terbang
tinggalkan kulit daun
4.
Ya, aku kembali ke tanahmu, Bali
Semua warna dalam garis di tangan pelukis
Semua lekuk dalam bentuk di tangan pematung
Membekas pada pasir putih di Jimbaran
Membekas di Kumbasari, di Ubung dan di Sukawati
Semua menyatu. Kembali bayang-bayang Ubud, Sangeh dan Bedugul
Kembali bayang-bayang Frans Najira, Misran DS dan seribu penari kecak
Kembali bayang-bayang dada perempuan bule menyembul di Warung Made
Semua menyatu.
Ya, Bali
5.
Di balik rindu ini, Bali
tersimpan senyummu
seperti senyum George Washington
yang terpancar di balik kertas US$
Di balik semua ini, Bali
Mana lagi yang tersisa dari
percakapan kita selama ini:
Kembali mengajuk waktu
mengatur langkah
dan membangun karang
dari hempasan ombak...
Denpasar-Bandung, September 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar