Rabu, 28 Juli 2010

Tentang Bukan Malam Pertama

Sutan Iwan Soekri Munaf

Tentang Bukan Malam Pertama

Daun yang gugur dibentang angin dingin
jatuh tergelincir ke tanah basah. Sayup sampai
waktu menegurku: Malam sudah jauh berjalan
meninggalkan pohon-pohon kata yang tegak menjulang
dan engkau memetakan kalimat di antara detik terbuang
tanpa menunggu daun sepi berhamburan ke rindu perempuan
sambil menyeka keringat: Sekali lagi, ini keringat, bukan rinai
yang menembus malam, katamu. Bulan pun bulat semakin
menerangi kalimat yang kelam sempurna
Barangkali ini bukan malam pertama
dari huruf-huruf yang mengakar ke balik rindu
penuh nafas: Kali ini, aku ingat
menggali sepi ini
ke dalam hangatmu!
Dan senyummu penuh keringat
yang lepas dari pori-porimu
seperti daun rindu yang gugur dari pohon kata

Palembang 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar