Sutan Iwan Soekri Munaf
Tentang Isteri dan Gulai
Bubu yang terpasang di sungai rindu telah memerangkap waktu
Waktu menggelepar-gelepar, meronta
dan engkau menangkapnya
sambil membayangkan menggulai waktu
untuk santap siang kita
Seperti kemarin, dan kemarin dulu, dan kemarin-kemarin
engkau memeriksa bubu di sungai rindu
tak pernah ada waktu yang terperangkap
tapi tak pernah juga engkau menyerah
“Suatu hari akan kumasak gulai waktu
yang paling nikmat untuk kita!” katamu
Dan kini langkahmu bergegas
setelah harapan menjadi kenyataan
pintu dapur pun menegurmu dengan sukacita
“Selamat datang manusia perkasa
yang tak pernah surut menggapai cita-cita!”
Seperti perempuan lain, dan perempuan lain dan perempuan lain
engkau ternsenyum dan mulai merejang bumbu
sambil mendendangkan lagu-lagu
dan aku lapar menunggu siang: Bersantap!
Palembang, 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar