Sajak Menjelang Lebaran
Dalam cinta membiru kubaca namaMu
berulang-ulang. Padahal langkah waktu
sudah menjauh. Aku belum lagi lepas rindu
dan kata hanya berupa huruf-huruf. Berlari
kian kemari, hingga tiba senja melingkari hari.
Dahaga pun semakin tak berarti. Berjam-jam
hanya menunggu waktu. Menunggu minggu
yang datang dan pergi. Tak pernah lagi beku
seperti harapan yang kembali menghujam!
Barangkali waktu yang ditemani sepi
semakin menjauh bersembunyi ke bilik hati
dan kalimat semakin rindu membaca namaMu. Kembali!
Seluruh langkah waktu
membeku dalam sejarah
terdedah
membatu
Dalam cinta membiru
ingin kuhapus dengan kedua tangan ini
segala alpa selalu menggoda waktu
dan terhempas ke pelimbahan noda. Diri!
Sekali lagi : Aku menyerah!
Prabumulih, September 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar