No Regrets
Kepada A, Catatan dari sebuah warung
Mata tajam. Cahya gempita hamburkan bilik kalbu.
Adakah mentari memanggang bayang-bayang lelaki?
Dari kilat jangat putih menjalar berahi
di antara rambutmu mengibas waktu. Beku
dan jatuh sibak misteri. Iseng pun terpantul
dalam jerat rindu datang memukul-mukul
Ketika anganku menggapai matamu
Dalam. Kembara hari ke hari
merangkul dendam lelaki
dari dada penuh aroma. Di mana jalanku?
Buta. Kelam waktu di mana-mana
mencari kata entah untuk siapa ...
Kaukah perempuan rindu itu
yang berkaca dalam prisma kata: Memancar ke hati
dan meluncur ke dalam jiwa?
Akulah lelaki yang dipermainkan sepi
setelah menatapmu. Sungguh, perempuanku!
Tak ada kalimat lagi secerah tatapan mata
tanpa goda
hanya penuh makna
Barangkali malam ini lahir. Seribu mimpi
pun segera beranjak. Aku merengkuh rindu itu
di antara matamu
Semuanya jadi hampa: Ketika kau tak lagi di sini!
Johor Bahru - April 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar