Rabu, 28 Juli 2010

Malam Semakin Kelam Di Mata Hati

Malam Semakin Kelam Di Mata Hati

Aku menatap bayang-bayang sendiri
di jalan lengang di ujung malam. Dini
Kelam pun menyaputi mata hati
dan engkau tak pernah lagi di sini
Waktu bergerak dan rindu terjebak
Tak kutemukan hari berdetak
Rentak mencarimu. Hati pun meledak
Waktu pun bergerak: Bergejolak
Di sini. Kata berlari-lari
Dalam mimpi pun engkau menari
Aku masih menikmati: Jarak
hingga detik semakin marak
Dan kelam pun tiba: Segera
aku menangkapmu. Tapi engkau di mana?
Jakarta 1998-2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar