Rumah Tua
Kerinduan akan suara nenek menceracau. Kembali
menyulam di kursi goyang. Sekali-kali lepaskan tatap
lewat kacamata yang melorot. Kali ini semua jadi bangsi
memanggil-manggil. Aku lindap
Jauh. Keterasingan dinding tembok bisu. Sepi
begini mencari kembali rumah tua. Tak juga dapat
Kembali ke kota kelahiran. Menjenguk isi hati
berkaca dalam bolamata nenek. Dan berangin-angin
sambil melagukan kisahku. Semua jadi lekat. Semua
Masuk ke dalam. Melangkah ke tempatan rindu
Semua belum berobah. Kecuali nenek tidur dengan tenang
di samping halaman. Bernisankan batu sunyi. Batu kali
Semua tak lagi bicara apa-apa. Sepi
seribu kali lebih terasa malam ini
Bandung 1987
Tidak ada komentar:
Posting Komentar